Friday, February 4, 2011

Sejarah Perkembangan Al-Muhajirin


Bismillahirahminirrahim..
Setelah kegiatan belajar mengajar di TKA/TPA untuk pertama kalinya dibuka tanggal 3 Januari 1991 bertempat di rumah pribadi dengan jumlah siswa + 400 orang dan guru sebanyak 12 orang. Pada bulan April 1991 kami mengadakan musyawarah dengan H. Canondeng, H. Sukarna, SH, Drs. Wasmin Wiryana, Bambang Suntaryono, Hartadi, Drs. Amin Muksin, dan Deden Jaenudin di rumah jalan veteran 155 Purwakarta. Pada musyawarah tersebut dicetuskan gagasan untuk pendirian Pondok Pesantren dengan nama Pondok Pesantren Al-Muhajirin bahkan disodorkan nama “Modern” sebelum kata Al-Muhajirin, namun peserta rapat ada yang tidak menyetujui terutama H. Canondeng.
Adapun pemberian nama AL-MUHAJIRIN karena pembangunan Pondok Pesantren merupakan kelanjutan dari pembangunan masjid jami’ yang bertempat di komplek Perumahan Oesman Singawinata yang diberi nama AL-MUHAJIRIN. Dalam pembnagunan masjid itu kami sebagai ketua panitia merangkap ketua RW. 11 Kelurahan Nagrikaler pada waktu itu.
Dalam pertemuan tersebut dibicarakan rencana pembelian sebidang tanah milik Bapak Sahri seluas 3100 m2, dan dibentuklah panitia penerimaan wakaf yang diketuai oleh Bambang Suntaryono dengan sekretaris Deden Zaenudin dan bendahara Hartadi, bersama-sama dengan saya sendiri atas nama Pengurus Yayasan Al-Wathon. Sambil pencarian dana yang dilakukan oleh panitia penerimaan wakaf, berjalan pada pembangunan gedung TKA/TPA berlantai dua oleh ketua FOSITA Bapak Afif Anwari.
Pada bulan Mei 1991 kami membuat brosur tentang penerimaan santri baru sekaligus anak yatim dan anak yang tidak mampu, maka terdaftarlah santri sebanyak 18 orang yang berasal dari Purwakarta, Sumedang, Karawang dan Subang. Namun karena para pendaftar kebanyakan anak-anak yang tergolong kurang mampu dibidang ekonomi, untuk keperluan makan sebagian ditanggung oleh para donatur. Sehingga sering kali santri yang menempati rumah di jalan veteran 163 tersebut disuruh untuk puasa karena tidak ada beras.
Pada bulan Juli 1992 kami mendirikan Madrasah Tsanawiyah serta pembangunan Pondok Pesantren Al-Muhajirin di jalan veteran Gang Kenanga II Kebon Kolot Purwakarta oleh panitia pembangunan yang dipimpin Bapak Afif Anwari berserta teman-teman. Santri pada saat itu bertambah menjadi 52 orang dimana sampai bulan Februari 1993 yang mengajar kitab masih dipegang sendiri oleh kami dari mulai ashar, maghrib dan subuh.
Pada tanggal 7 Februari 1993 yang bertepatan dengan 15 Sya’ban 1413 H diresmikan bangunan Pondok Pesantren Al-Muhajirin yang baru oleh Bupati Purwakarta H. Soedarna T.M, SH. Dan pindahlah seluruh santri dari jalan veteran 163 ke Gang Kenanga II. Saya ditemani oleh Drs. Sofyan Sulaeman dan guru kitab salaf alumni Pesantren Miftahul Huda Manonjaya yang bernama Ust. Ade Rosyidin. Waktu peresmian Pondok Pesantren Al-Muhajirin diresmikan pula oleh KH. Khoer Affandi (Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya) pada saat memberikan ceramah dan KH. AF Gojali dari Bandung pada saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pertama diadakan. Karena beliau pada tahun 1990 ikut pula memberikan saran dan nasehat ketika Pondok Pesantren Al-Muhajirin akan dirintis.
Pada bulan Juli 1994 santri bertambah menjadi 82 orang dengan santri yang sekolah di Madrasah Aliyah Salafiyah Gg. Beringin, kemudian dirubah menjadi Madrasah Aliyah Al-Muhajirin Kebon Kolot Purwakarta. Sehubungan Ust. Ade Rosyidin pindah ke Bendul Sukatani pada tahun 1994, Kami meminta guru kitab salaf ke Pimpinan Pondok Pesantren Mifathul Huda Manonjaya dan dikirim Ust. Ade Mumuh.
Dari mulai awal tahun 1993 sampai dengan 1995 kami belum menginap di Pesantren, sehingga setiap malam setelah santri tidur yaitu pukul 22.00 kami pulang ke rumah yang berlokasi di Jalan Veteran 155 dan pukul 04.00 sudah kembali ke Pesantren untuk membangunkan santri yang pada saat itu lokasi pesantren masih berbentuk kebun yang penuh dengan ilalang, pohon bambu dan pohon rambutan. Dari tahun 1995 kami merasa lega karena istri saya telah pindah ke kampus pesantren dan ikut bersama-sama mengasuh para santri.
Dan kini yang patut disyukuri Pondok Pesantren Al-Muhajirin dapat berkembang walaupun banyak tantangan, sampai dengan sekarang telah memiliki 2000 orang santri dari mulai Play Group, TKA, TPA/MDA, SD Plus, MTs, SMP, MA, SMA dan STAI dengan guru dan pegawai mencapai 200 orang dan santri yang mondok 800 orang. Termasuk anak yatim dan yang tidak mampu, kami dengan senang hati terhadap santri tersebut diasuh, dibina dn dididik, semoga Allah SWT mengabulkan do’a dan harapan kami dan keluarga para santri. Amin.

No comments:

Post a Comment